Langsung ke konten utama

Duel Maut memperebutkan Lahan Kebun


TeropongSulselJaya, Persoalan Sengketa Tanah ( Lahan ) berujung Kematian di kampung sonra, Dusun Panggusupang, Desa Taring Kec.Biring  Bulu Kab.Gowa sekitar Pukul 08.00 Wita Pada Hari Senin , 11 November 2019.


Terjadi Perkelahian di lahan Kebun yang diperebutkan antara H.Saju (60) dengan Daeng Sampara (40) berujung pembunuhan.

Sebelum kejadian Kepala Desa Taring Abdul Azis Gassing, sudah memediasi. Selain lewat kasus hukum, juga menempuh jalan musyawarah. Karena tak ada titik temu, Azis memerintahkan untuk mengosongkan lahan.
Dia meminta agar kedua belah pihak tidak menggarap dulu lahan tersebut.


Namun diwaktu itu, Keduanya bertemu dilahan sengketa lalu terlibat cekcok mulut. Hingga kemudian berujung pada benturan fisik. Dengan parang panjang, H. Saju menebaskan ke leher Daeng Sampara. Kepala Daeng Sampara akhirnya terputus, dan kemudian meninggal Dunia di lokasi Kejadian.

Padahal keduanya yaitu H. Saju dan Daeng Sampara masih keluarga dekat. Istri H.Saju, sepupu satu kali dengan ibu Daeng Sampara.

Setelah membunuh, H.Saju menyerahkan dirinya kepada pihak kepolisian.

Kasubbag Humas Polres Gowa, "AKP M Tambunan" Jadi memang benar telah terjadi pembunuhan di kecamatan Biring Bulu dan tersangkanya pun telah menyerahkan diri" Ungkapnya saat ditemui di kantornya.

Akp Tambunan menjelaskan belum adanya keterangan jelas terkait motif pelaku pembunuhan karena masih dalam proses penyelidikan. untuk dugaan awal kejadian ini dipicu oleh masalah tanah atau kebun.

kami juga menghimbau agar kiranya pihak keluarga (korban) untuk tetap tenang dan tidak melakukan gerakan gerakan tambahan (main hakim sendiri) percayakan pada kami (kepolisian) karena tersangka kini sudah kami amankan ", tutupnya.

Reporter :  vhr vharel
Editor : Andi Hebri
Teropong Sulsel Jaya
Portal Kawan Muda




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Nomor Dua, Provinsi Kaltim Terkonfirmasi Positif Covid19. Ini Agenda Wagub Dua Minggu Terakhir!

SAMARINDA, Orang Nomor Dua di Kalimantan Timur ''H. Hadi Mulyadi " Dinyatakan Terkonfirmasi Positif Virus Corona ( Covid19 ) pada hari Rabu, 15 Juli 2020. Wakil Gubernur tergolong Kasus Orang Tanpa Gejala ( OTG) atau fisik sehat. Dan beliau di isolasi Mandiri di kediamannya.  Bagi yang pernah ada interaksi dengan beliau atau orang yang berhubungan dengan kegiatan bapak Wagub H. Hari Mulyadi, diharapkan untuk segera melakukan Rapid Test untuk memutus penyebaran Covid-19. Diketahui, Hadi Mulyadi sangat aktif di berbagai pertemuan agenda Rapat dan banyak menerima Tamu di Ruang Kerjanya. Hal itu tentu menuntut kewaspadaan bagi siapa saja yang pernah berinteraksi dengannya dalam beberapa hari terakhir. Berikut ini agenda Wakil Gubernur Kalimantan Timur "Hadi Mulyadi" dalam Dua minggu terakhir : *Selasa 14 Juli 2020* 1. Agenda Rapat Paripurna ke 17 DPRD Provinsi Kaltim dengan agenda penyampaian laporan akhir Badan Anggaran DPRD Provinsi Kaltim terha...

Warga Asal Kabupaten Sinjai Sulsel Kabur dari Karantina Covid-19 di Kutai Kartanegara Kaltim

TeropongsulselJaya - Kukar ,  Seorang warga Asal Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan JR ( 25 ) yang Berstatus ODP Covid-19 wilayah Kutai Kartanegara dini hari pukul 08.00 masuk Karantina di Wisma Atlit Kompleks Stadion Aji Imbut tenggarong Kutai Kartanegara. Dari Rekaman Kamera  CCTV , bahwa pemuda asal Sinjai tersebut kabur  dari Tempat Karantina di perkirakan pukul 02.00 Wita. Jr Sendiri merupakan seorang ABK Kapal yang Bersandar di  Sangasanga wilayah Kutai Kartanegara. Menurut Keterangan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur " Andi Muhammad Ishak " mengatakan bahwa pasien tersebut berstatus ODP ,  Penempatan yang bersangkutan di wisma atlit itu sendiri, lantaran bukan warga Kutai Kartanegara. “ODP sebenarnya melakukan isolasi mandiri di rumah. Kecuali, kondisi rumahnya tidak memungkinkan. Maka, difasilitasi oleh pemerintah untuk dikarantina di tempat yang sudah disediakan.

Masyarakat Protes masalah Pagar Pintu Masuk RSUD Sultan dg Radja Menuju Ke Mushola Di Gembok Di Jam Shalat

Bulukumba, Pagar Pembatas Masuk Penjenguk Pasien  di RSUD Sultan Dg Radja Menuju Mushola Di waktu Jam Shalat di Gembok pada hari Rabu 11 Maret 2020 Pada Jam 16.00 ( Waktu Shalat Ashar ). Salah Satu Masyarakat atas Nama Bahar Salassa yang berada di Lokasi Rumah Sakit merasa Kecewa dan membuat Status Di media sosial Facebook kemudian membagikan statusnya di Group  Info Warga Bulukumba mengatakan Bahwa " Pintu Pagar menuju Musholah RS Bulukumba di Gembok, bahkan masuk waktu Shalat tetap di Gembok. Kita yang mau shalat terpaksa harus mutar dulu. Ada yang bisa kasi pencerahan?kenapa mesti di gembok?😕" Beberapa nethizen yang membalas komentar status di group itu, salah satunya "andi " mengatakan bahwa Kalo pintu itu di buka penjenguk bebas keluar masuk walau bukan jam besuk pencuri spesialis rs juga bebas keluar masuk.lewat situ intiny pintu itu di buka setiap jam sholat saja...harusnya rs mnyediakan 2 tempat sholat 1 diluar 1 di dalam.  Selain itu " Gunt...